Senin, 09 Maret 2009 di 3:53:00 PM

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hasil produksi perikanan di Indonesia terus meningkat dari tahun ketahun, terutama jenis udang-udangan (Crustacea). Udang windu (Panaeus monodon FAB) merupakan salah satu produk unggulan perikanan Indonesia yang termasuk dalam sektor non migas. Permintaan pasar terhadap udang windu sangat tinggi, baik di dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini dikarenakan banyaknya keistimewaan yang dimiliki oleh udang windu dibandingkan dengan produk perikanan lainnya, misalnya ukurannya yang besar dan cita rasa yang enak. Jika dilihat dari media hidupnya, udang windu termasuk kedalam hewan yang sangat mudah untuk dibudidayakan. Selain dapat hidup di air laut, udang windu dapat dikultur pada media air payau. Budidaya udang windu juga dapat dilakukan dalam skala kecil maupun skala besar sehingga membutuhkan tenaga kerja yang diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah pesisir maupun daerah di sekitarnya.
Pada saat permintaan udang dunia terus meningkat, terjadi penurunan produksi udang di Indonesia dari 133,836 ton tahun 2003, dan 127,119 ton tahun 2004 menjadi 100,000 ton pada tahun 2005 (Dirjen Perikanan Budidaya 2006). Penurunan produksi udang di Indonesia mulai tahun 2003 hingga sekarang terutama disebabkan oleh serangan infeksi virus akibat buruknya kondisi perairan (Purnomo 1997) sehingga terjadi kegagalan panen di tambak.